Obat : Geng Hijau, Geng Biru, dan Geng Merah
Alkisah, terjadi kericuhan di tengah-tengah kumpulan obat yang jumlahnya sangat banyak. Mereka sama-sama ingin menyembuhkan penyakit, tetapi satu sama lain ternyata memiliki sifat yang berbeda-beda, dan mereka mulai berebut wilayah kekuasaan. Mereka lalu dikumpulkan oleh seorang Apoteker untuk kemudian dipisahkan berdasarkan golongannya demi peningkatan keamanan pasien, penetapan penggunaan, serta pengawasan distribusi dan peredaran masing-masing obat.
”Bagi obat-obatan yang merasa dirinya paling aman dikonsumsi dan bebas dibeli tanpa resep dokter, silakan mengisi tempat di sebelah kiri!”. Parasetamol langsung bergerak ke arah yang dimaksud. Diikuti Antasida si obat maag, rombongan Vitamin, dan obat-obat lainnya yang segolongan. Kemudian mereka sepakat untuk menamai kelompoknya Geng Obat Bebas dan memakai simbol lingkaran hijau dengan garis tepi hitam. Sang Apoteker kemudian memberi pembagian wilayah, ”Geng Obat Bebas, kalian diizinkan untuk beredar secara bebas di apotek, toko obat, maupun supermarket.”
Sang Apoteker melanjutkan. ”Untuk obat-obat yang hanya boleh diberikan dengan resep dokter dan obat-obat yang digunakan secara injeksi atau menggunakan suntikan, silakan pindah ke sebelah kanan!”. Kumpulan Antibiotik bergeser dengan antusias. Diikuti Asam Mefenamat si obat sakit gigi. Gerombolan Psikotropika dan Narkotika yang terkenal ’berbahaya’ juga mengikuti di belakang. Geng mereka memilih simbol lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan huruf K di dalamnya dan menamai dirinya Geng Obat Keras. ”Wilayah kekuasaan kalian betul-betul diawasi ketat dan hanya bisa diserahkan kepada pasien dengan resep dokter!”. Geng Obat Keras menyetujui karena mereka sadar diri mereka sangat rentan akan efek samping dan penyalahgunaan.
Sang Apoteker melihat masih ada beberapa obat yang kebingungan. Antara mau ke kiri atau ke kanan. ”Silakan berkumpul di tengah…” serunya. ”Kepada obat-obatan yang termasuk obat keras, tetapi masih boleh dibeli tanpa resep dokter, dalam jumlah yang terbatas!”. CTM si obat alergi dengan semangat membentuk barisan. Dekstrometorfan si obat batuk dan obat-obat lain yang segolongan mengekor di belakang. Kelompok tengah ini memilih simbol lingkaran biru bergaris tepi hitam dengan nama Geng Obat Bebas Terbatas. ”Wilayah kekuasaan kalian hanya untuk pengobatan penyakit-penyakit ringan dan masing-masing harus disertai peringatan penggunaan!”.
Kini, pembagian golongan obat dan wilayah peredarannya sudah jelas. Jadi, kalau mau membeli obat-obatan, jangan lupa dilihat dulu tanda atau simbol Geng yang tertera di kemasan masing-masing obat seperti berikut ya… dan pastikan juga penggunaannya sesuai dengan dosis yang ditentukan.
Merasa bingung atau ada pertanyaan seputar obat? Jangan ragu untuk mendatangi Apoteker di Apotek terdekat ya…
Asikk…
Keren!!!
Lanjutkan yaa 🙂
Tanya apoteker untuk penggunaan obat . Hoho
wah, makasih ya udah berkunjung dan komen..
iya, lanjutkan! hehe..
semoga bisa terus berbagi informasi.. 🙂
manyin keren 🙂
Lanjutkan!
hehe.. makasih lya.. 😀
weisss asik banget manyin…. btw gambarnya lucu karya sapa?
ini tuna tunaan bau-baunya seperti dadan.. hehe..
makasih udah sempet melongok dan..
btw, ini ilustrasinya dari wahyu, temennya wiput. lucu yaa.. maklum anak SR.. hehe.. 😀
Sori, ikutan nimbrung…
Kebetulan saya numpang lewat baca. Saya ini apoteker, saya mau kasi saran aja :
Overall konten dari blog ini (bener gag ya?) siy bagus dan edukatif. Tapi alangkah lebih baiknya kalo informasi yang kalian sampaikan ini disertai dengan literatur – literatur yang mendukung, jadi orang yang ngebaca juga percaya dengan apa yang kita tulis.
Satu hal lagi, literatur yang disampaikan pun harus yang terpercaya, bahkan bila perlu disertai dengan undang – undang yang mengatur, jadi nantinya bisa bermanfaat gag cuma buat orang awam, tapi juga buat calon farmasis yang masih di tingkat bawah (semester awal).
Usul topik aja :
“Kenapa kalo sakit gigi pake diklofenak potassium n bukan diklofenak sodium???”
Itu dulu PR saya yang sampai sekarang belum kejawab, hweheheheh
Thanx
wah, terima kasih banyak atas masukannya..
ya, untuk ke depannya akan kami sertai dengan sumber-sumber literatur terkait di setiap artikelnya.
mengenai usulan topik sekaligus PR nya, hehe, kami terima dengan senang hati, insya Allah nanti ada dari temen-temen penulis maupun kontributor luar yang akan membahasnya. sekalian belajar juga nih.. 🙂
sekali lagi terima kasih ya, kami appreciate banget dapet kritik & saran dari Apoteker yang sudah jauh lebih berpengalaman dari kami. mudah-mudahan nggak bosen berkunjung lagi ke blog kami ini dan memberi masukan-masukan lainnya yang membangun. 😀
halah…. si Fajar apoteker tak pernah praktik, njeplak aja dia ngomong
Hallo mas fajarrr! Makasi udah berkunjung dan berkomen=)
,,nama kelompok yg suka pke baju biru yg bagus apa yaa..???
,,ntuuk cwex.
Lucu pembahasannya …. jd gampang mengerti 🙂
(Y) setujuuuuuuu bgt pokok e!!!!